01 Juli 2010

Keajaiban Lebah Madu Dan Khasiatnya



Dan Rabbmu mewahyukan
kepada lebah: Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin
manusia. (QS. An-Nahl, 16:68)

Lebah madu membuat tempat penyimpanan madu dengan bentuk heksagonal. Sebuah bentuk penyimpanan yang paling efektif dibandingkan dengan bentuk geometris lain.

Lebah menggunakan
bentuk yang
memungkinkan mereka menyimpan madu dalam jumlah maksimal dengan
menggunakan material yang paling sedikit.

Para ahli matematika merasa kagum ketika mengetahui
perhitungan lebah yang sangat cermat.
Aspek lain yang mengagumkan
adalah cara komunikasi antar lebah yang sulit
untuk dipercaya. Setelah menemukan sumber makanan, lebah pemadu
yang bertugas mencari bunga untuk pembuatan
madu terbang lurus ke sarangnya. Ia
memberitahukan kepada lebah-lebah yang lain arah sudut dan jarak sumber
makanan dari sarang dengan sebuah tarian
khusus.
Setelah memperhatikan dengan seksama isyarat gerak
dalam tarian tersebut, akhirnya lebah-lebah yang
lainnya mengetahui posisi sumber makanan tersebut dan mampu menemukannya tanpa kesulitan.



Lebah menggunakan cara yang sangat menarik ketika membangun sarang. Mereka memulai membangun sel-sel tempat penyimpanan madu dari sudut-sudut yang berbeda, seterusnya hingga pada akhirnya
mereka bertemu ditengah. Setelah pekerjaan usai, tidak nampak
adanya ketidakserasian
ataupun tambal sulam pada sel-sel tersebut.

Manusia tak mampu membuat perancangan yang sempurna ini tanpa perhitungan geometris yang rumit; akan tetapi
lebah melakukannya
dengan sangat mudah.

Fenomena ini
membuktikan bahwa lebah diberi petunjuk
melalui “ilham” dari Allah SWT sebagaimana firman Allah dalam surat An-Nahl ayat 68 di atas.



Sejak jutaan tahun yang lalu lebah telah menghasilkan madu sepuluh kali lebih banyak
dari yang mereka
butuhkan. Satu-satunya
alasan mengapa binatang yang melakukan segala
perhitungan secara terinci
ini memproduksi madu secara berlebihan adalah
agar manusia dapat memperoleh manfaat dari madu yang mengandung
“obat bagi manusia”
tersebut.
Allah menyatakan tugas lebah ini dalam Al-Qur'an:

”Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, didalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya
pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda (kebesaran Rabb)
bagi orang-orang yang memikirkan.”
(QS. An-Nahl, 16: 69)

Tahukah anda tentang manfaat madu sebagai
salah satu sumber
makanan yang Allah sediakan untuk manusia
melalui serangga yang mungil ini?

Madu tersusun atas beberapa molekul gula
seperti glukosa dan fruktosa serta sejumlah
mineral seperti
magnesium, kalium, potasium, sodium, klorin,
sulfur, besi dan fosfat.

Madu juga mengandung
vitamin B1, B2, C, B6 dan B3 yang komposisinya
berubah-ubah sesuai dengan kualitas madu
bunga dan serbuk sari yang dikonsumsi lebah.
Di samping itu di dalam madu terdapat pula
tembaga, yodium dan seng dalam jumlah yang
kecil, juga beberapa jenis
hormon.

Sebagaimana firman Allah,
madu adalah “obat yang
menyembuhkan bagi manusia”. Fakta ilmiah ini
telah dibenarkan oleh para ilmuwan yang
bertemu pada Konferensi
Apikultur Sedunia (World Apiculture Conference)
yang diselenggarakan
pada tanggal 20-26 September 1993 di Cina.
Dalam konferensi tersebut didiskusikan pengobatan
dengan menggunakan
ramuan yang berasal dari madu. Para ilmuwan Amerika mengatakan
bahwa madu, royal jelly, serbuk sari dan propolis
(getah lebah) dapat mengobati berbagai penyakit.
Seorang dokter
asal Rumania mengatakan bahwa ia mencoba
menggunakan madu untuk mengobati pasien
katarak, dan 2002 dari 2094 pasiennya sembuh
sama sekali.
Para dokter asal Polandia juga
mengatakan dalam konferensi tersebut bahwa getah lebah (bee
resin) dapat membantu menyembuhkan banyak penyakit seperti bawasir,
penyakit kulit, penyakit ginekologis dan berbagai penyakit lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar